Pitohui memakan beberapa jenis kumbang yang mengandung neurotoxin kuat dan mengandung alkaloid yang dikenal sebagai batrachotoxin (racun yang juga ditemukan pada kulit dari Katak Panah Beracun Amerika Selatan).
Dengan makan kumbang, burung-burung menjadi beracun, toksin mereka terdapat pada bulu dan kulit. Mereka benar-benar dikenal oleh penduduk setempat sebagai “burung sampah”, karena toksisitasnya membuat tidak mungkin untuk dimakan kecuali kulit dan bulu mereka dicabut.
Menyentuh Hooded Pitohui dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan, kulit terbakar dan bersin, seperti yang dilaporkan oleh para ilmuwan yang menangani makhluk itu, sedangkan memakan mereka mungkin akan jauh lebih berbahaya.
Untuk memperingatkan sifat toksisitasnya, burung ini memiliki warna terang oranye dan warna hitam yang memungkinkan calon predator untuk mengenalinya. Dan diyakini bahwa Hooded Pitohui dapat menggosok toksin pada telur dan anaknya untuk melindungi mereka dari predator.
Sumber :
koleksiweb.com
1 komentar:
yang bilang burung ni burung sampah adalah kurang bijak.
Pertama : Tuhan menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia2.
kedua : di dalam burung itu tersimpan rahasia besar, hanya saja keterbatasan pengetahuan qt tdk dpt mengungkapnya.
ketiga : orientasi fikiran qt jangan makan melulu,hanya hewan yang sllu berfikiran spt tu, qt ni manusia makhluq berfikir......,oke..... okelah kbgtu
Posting Komentar